Minggu, 03 Juni 2012

Short Course di University of Groningen dengan Stuned Scholarship (2)

Setelah mengirim semua berkas secara online, maka dimulailah penantian panjang turunnya LoA untuk bisa bergabung short course di Belanda.  Penantian ini panjang dan menjemukan (as always hehe...).  Kadang sangat bosen, bahkan sempat jalan-jalan di sawah belakang kantor hehe.. sambil nyari inspirasi beasiswa mana lagi yang cocok dengan aku.
Karena tidak tahan dengan penantian, maka aku segera mengirim email lagi ke Mrs. Tiggeelar pada 19 September 2011.  Alasannya sih, iseng-iseng nanya, apakah dokumenku sudah diterima dengan baik.  Gawat kan, kalau aku sudah merasa mengirim dokumen tapi beliaunya belum menerima? Barangkali email hari itu pas trouble, kan aku tidak tahu..
Akhirnya belum ada balasan juga weleh weleh ... Benar-benar uji kesabaran!
7 November 2011
Datang surat balasan dari Mrs. Tiggelaar.  Aku bersorak, Horee.. finally...
Nei, belum final.  Aku diharuskan menambah nilai TOEFL ITP dari 540 menjadi 550. What!! Bukannya syarat di nesoindonesia sudah disebutkan, minimal TOEFL ITP hanya 520 untuk bisa ikut short course? Aku termenung dan berpikir :
Me    : Hei, di website neso indonesia kan cuma menyaratkan 520 tahu, kenapa RUG minta 550?
RUG : Terserah aku dong, aku yang mengeluarkan LoA, kalau tidak mau, ya elu tidak dapat LoA.
Me    :  Oke .. I give up ...

Pada tanggal itu juga, aku memberi balasan ke Groningen bahwa dalam waktu dekat aku tidak mungkin ikut tes TOEFL ITP (sampai desember test TOEFL ITP di NESO dan AMINEF sudah full booking).  Namun aku akan mengambil tes IELTS yang akan diadakan 10 Desember 2011.
Kalau lamaranku tidak bisa ditunggu sampai desember, ya izinkan aku melamar short course untuk tahun depan.  Begitu emailku pada Mrs. Tiggelaar.
Seperti biasa, tidak ada reply setelah itu.


Hari-hariku setelah itu dipenuhi dengan persiapan ikut ambil tes IELTS, this is the first time dan aku harus dapat nilai minimal 5.5.  Satpam di IALF Surabaya menakut-nakutiku bahwa ada candidate yang sudah tes 3 kali belum juga lulus, padahal cuma butuh 5. Jadi nyiut juga nyali waktu itu.  Ah, nothing to lose, tidak dapat nilai 5.5, toh aku tidak perlu malu pada Mrs. Tiggelaar.  Lha wong kita belum pernah ketemu sekalipun hihi...



 Ini neh, hasil test IELTSku






25 Desember 2011
test IELTSku keluar dan... na..na..  6.5. Oh my God, thank you. Aku sama sekali tidak menyangka nilaiku akan setinggi itu.  Meski distribusinya tidak sama (reading 7.5, lainnya 5.5 kecuali listening 6.5), aku bersyukur bisa dapat overall score 6.5.  Toh Groningen tidak minta skor per band.  Tanggal 26 Des 2011 aku segera email nilai IELTSku.  Holland lagi libur sampai 4 Januari..
Walah, ternyata orang luar negeri banyak liburnya juga...
Ah, menunggu lagi, sambil menunggu tulisanku berikutnya :)