Selasa, 29 Januari 2013

Amsterdam, XXX and cannabis city..

Kota kedua yang recommended banget untuk dikunjungi semasa di Belanda adalah.. Of course, Amsterdam.

Dari souvenir yang dijual, Amsterdam identik dengan kota XXX dan cannabis hehe.. Kota XXX mungkin berhubungan dengan keberadaan red light district kali ya, sebuah kawasan prostitusi legal di sebuah kawasan tertentu di Amsterdam. Sebutan kota cannabis lekat mungkin karena ganja disini dijual bebas di kafe2 tertentu. Entahlah, kota ini sangat bangga dengan hal-hal tersebut, hingga untuk urusan beli souvenir agak mikir2 dikit.. Siapa ya yang mau jenis souvenir seperti ini hehe...

Good girls go to heaven, bad girls go to Amsterdam..

Ya, begitulah slogan orang2 tentang Amsterdam yang membuat semua orang, termasuk aku, penasaran hehe.. Mumpung masih punya dagkaart, sebelum pulang aku melancong ke Amsterdam, tepatnya Minggu 21 Jan 2013. As usually, suhu masih minus derajat namun rasa ingin tahu tak dapat terbendung sehingga membakar gelora di dada dan menimbulkan rasa hangat yea.. semangat berpetualang!

Berangkat sendiri pukul 05.45, padahal subuh baru pukul 6.30, aku sampai di stasiun Groningen pukul 06.00. Sebenarnya aku ada janji dengan teman dari Nepal untuk pergi bersama dan bertemu di stasiun pukul 06.00. Kereta akan berangkat pukul 06.05. Namun dari papan pengumuman di stasiun diperoleh informasi bahwa karena buruknya cuaca, perjalananan baru dimulai pukul 07.05 dan ada cancel ke beberapa tujuan. Gawat!

Dengan hati dagdigdug aku berangkat sendiri ke Amsterdam pukul 07.05. Temanku masih belum datang, barangkali jadwal bus ikut terganggu karena cuaca buruk sehingga kuputuskan tetap berangkat walau sendiri. Di stasiun Amersfoort aku putuskan ganti kereta sneiltrein ke Amsterdam central, karena aku lihat jadwal kereta intercity ke Amsterdam masih 1 jam lagi. Kereta sneltrein ini berhenti di stasiun kecil-kecil, sedang intercity berhenti di stasiun besar2. Enaknya, waktu tempuhnya sama, jadi lebih baik naik yang paling duluan kan?

TIPS: Jangan panik melihat jadwal kereta api hari sabtu dan minggu yang agak tidak beraturan. Public transport di Belanda sangat tepat waktu, kalau terlambat ada pemberitahuan +x berapa menit di layar monitor. Dalam keadaan emergency, pengumuman selalu dalam bahasa Belanda (dan aku selalu benci tentang hal ini), tapi kita bisa melihat di layar monitor ada apa. Apakah ada kereta yang tidak jadi berangkat atau terlambat datang. Kalau tidak jadi berangkat, pilih kereta yang arahnya mendekati tujuan kita, lalu ganti kereta lagi, dan selanjutnya. Jadi, keep watching the monitor..

Sebelum masuk stasiun Amsterdam central, pemandangan kota pelabuhan segera nampak. Indah sekali, apalagi bangunan2 di Belanda tidak ada yang simetris hehe.. Sekilas tampak monumen "Iamsterdam" tapi aku tidak tahu persisnya dimana haha.. Ya, lain kali kalau ada kesempatan ke Belanda lagi pengen nyari situs tersebut. Amiin. 

Destinasi pertama, Amsterdam central..



Entahlah, aku selalu takjub setiap melihat bangunan2 kuno, ya inilah Eropa dengan keanggunan bangunan abad pertengahan yang kemarin2 aku baca di novel atau cerpen. Ya Allah, maka nikmat manakah yang aku dustakan? Terima kasih telah memperjalankan hambaMu ke bumiMu yang lain.

Aku mengikuti kemana orang2 bergerak, dan persis seperti dugaanku, ke arah Damrak. Sebagai jalan utama di Amsterdam, sepanjang jalan ini banyak bertebaran pertokoan, hotel, tempat jual beli souvenir, restoran, pokoknya rame banget. Seru, apalagi diiringi lalu lalang tram dan tawaran wisata keliling Amsterdam lewat kanal2nya. This is Amsterdam, men... Pelancong2 dari segala penjuru dunia tumplek blek disini, jadi jangan heran kalau banyak sekali yang foto2an. Bangunan yang paling besar dan indah di sini adalah Beurs van Berlage.

Di ujung jalan Damrak, terdapat Dam square..







Di sekitar Dam square ini terdapat juga museum Madame Tussauds, tapi aku tidak tertarik untuk masuk. Mungkin karena aku seorang diri kali ya, kalau sama teman2 mungkin ingin mencoba masuk. Di belakang tugu putih tersebut terdapat toko "Dam square souvenirs" tempat jual beli oleh2 buat orang2 di Indon. Toko ini merupakan toko pertama yang kutemui, jadi belanjanya agak banyak.. Ayo belanja .... Tapi kemudian aku ingat istriku, kalau belanja sesuatu pasti sedikit dulu, kemudian beralih ke toko selanjutnya beli sedikit lagi, dan seterusnya. Karena, biasanya ada toko yang paling murah hehe..
Meski demikian, di toko ini aku berbelanja sampai 48 euro walah2..

Tujuan jalan2 selanjutnya adalah melihat dari dekat "The red light district" hehe.. Ingin membuktikan, benar ga sih kata orang2 itu, wanita2 muda berbusana minim dipajang di jendela2 berlampu merah untuk diperdagangkan? Karena aku datang siang, tentu saja lampu dimatikan semua. Sedang asyik melamun sambil jepret sana sini, tiba2 aku mendengar kaca diketuk. Aku menoleh, dan wah... seorang wanita muda dengan size L di sana sini sedang memandang nakal ke arahku sambil telunjuknya memberi isyarat "kemarilah" dan "aku ingin uang". Aku tersenyum sambil berkata "sorry" dan beralih cepat2 dari sana. Apakah aku sudah di red light district?



Aku tidak tahu sedang masuk red light district or not, karena tidak ada tulisan "Anda memasuki kawasan red light district" hehe... Menurutku, kalau kita sudah sampai di De Oude Kerk, berarti kita sudah dekat dengan tempat tsb. Kerk ini berarti gereja. Dalam gambar di atas, kiri kanal adalah De Oude Kerk dan sebelah kanan kanal adalah kawasan red light district. Jadi, pilih sendiri deh mau ke kanan atau ke kiri hehe.. 

Setelah tahu sedikit tentang red light district, perjalanan selanjutnya..
Bloemenmarkt..

Di pasar ini dijual umbi2an bunga tulip. Tentu aku tidak beli karena aku lebih tertarik pada souvenir2 kecil yang ringan, murah dan mudah kubawa ke Indon. Magnet dan gantungan kunci adalah favoritku. Menurutku harga disini relatif mahal, gantungan kunci aku beli di kawasan ini berharga 4 euro dan aku beli di tempat lain ternyata hanya 2,5 euro.



 
Gambar diatas diambil dari perempatan jalan Rokin, Singel, Amstel, Muntplein. Dari foto paling atas, sebelah kiri kanal adalah kawasan Bloemenmarkt. Di tempat yang sama, kita bisa melihat tugu (entah apa namanya) dengan lalu lalang tram seperti gambar diatas..

Karena suhu menurutku semakin dingin dan waktu menunjukkan pukul 15.00 aku putuskan pulang sambil jalan lambat2, kali ini mengambil jalan lain yaitu Kalverstraat. Ternyata semua toko2 besar dan tenar terletak di sepanjang jalan ini daripada di jalan Rokin yang berangin dingin. Perjalanan pulang ternyata lebih lambat dari yang kuperkirakan, aku masih mampir2 lagi ke toko souvenir. Kadang, toko menawarkan jenis magnet dan gantungan kunci dengan design berbeda. Dan yang paling murah adalah "Peni souvenirs" di sebelah Koninklijk Paleis.

Akibatnya, aku menjadi sangat lapar. Daripada aku nanti sakit karena kedinginan, aku putuskan untuk makan di restoran halal. Sembari jalan, aku menemukan restoran halal Turki. Alhamdulillah, pemilik warungnya sangat ramah, menyapa dengan salam.. Aku lupa nama restoran dan alamatnya, tapi yang jelas recommended deh. Harganya agak mahal, 14 euro, tapi itu sudah termasuk setengah ayam. Hah? Iya, dan anehnya aku bisa menghabiskannya. Busyet, ini lapar apa kesetanan haha...

Setelah makan, aku berjalan menuju stasiun. Eh, ternyata salju turun dengan derasnya. Hah, senangnya.. Tapi kesenangan bermandi salju hanya sebentar, karena selanjutnya arah angin yang berhembus ke arahku membuat salju turun ke wajah dan mengenai mata. Terpaksa deh berjalan sambil menutupi wajah. Alhamdulillah, aku sampai di stasiun dan cepet2 naik kereta meninggalkan Amsterdam sebelum ada masalah dengan kereta karena hujan salju..


Karena sangat derasnya, kereta menjadi lambat dan berhenti agak lama di beberapa stasiun  untuk memastikan jalan kereta aman. Alhamdulillah aman. Dalam perjalan pulang, aku ambil jalur berantai dari Amsterdam central-Schipol-Amersfoort-Assen-Groningen. Wah, tiga bulan di sini membuat aku agak mahir naik kereta hehe.. Sepanjang perjalanan pulang, hujan salju masih turun di banyak kota, namun sampai di Groningen terang benderang hehe... Tapi sangat dingin..




Alhamdulillah, sampai housing lagi, capek tapi menyenangkan petualangan hari ini..

Ayo ke Amsterdam.



















  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar