Selasa, 15 Januari 2013

Isi koper PNS vertikal yang ikut short course..

Jumpa lagi..

Kali ini aku akan buka-bukaan tentang isi koperku selama mengikuti short course di Belanda. Ada banyak kesalahan semoga bisa diambil manfaatnya bagi semuanya.

Pertama,
Siapkan dokumen2 wajib dalam map plastik bening, takut isi koper yang liquid tumpah dan mengenai dokumen. Aku mempunyai 2 kali pengalaman tentang hal ini, pertama pada saat naik haji minyak dari bumbu pecel tumpah dan mengenai baju. Kedua, pada saat short course ini minyak dari sambel bawang juga tumpah padahal sudah ditutup dengan lakban ketat.

Dokumen2 yang wajib dibawa:
1. Passport, taruh ditempat yang aman dan mudah diambil
2. Stuned award letter. Kata blogger lain, surat ini berguna bila pihak imigrasi Belanda tanya tentang ketersediaan dana yang kita punya, tapi pihak imigrasi pada saat itu tidak tanya tentang hal ini kepadaku.  Hal ini untuk memastikan bahwa kita tidak akan menggelandang dan mengemis di Belanda (kenyataannya kita telah menjadi pengemis (intelektual) heha.. )
3. Asuransi kesehatan. Pihak universitas kemarin menawarkan AON sebagai penyedia asuransi kesehatan dan Neso Indonesia akan membayar semuanya. Kita sendiri yang harus apply asuransi ya, mudah kok..
4. Surat persetujuan penugasan dari kemensetneg
5. Surat Tugas dari BPS Kab/kota dan BPS Provinsi
6. Surat dari housing provider. Perlu diketahui, housingku selama short course tidak disediakan kampus, kampus hanya memberi saran untuk menggunakan jasa international housing supaya urusan mencari tempat tinggal menjadi lebih mudah. Selanjutnya kita sendiri yang harus apply for housing dan pihak universitas akan membayar semuanya.
7. Print tiket pulang baik maskapai international maupun tiket lokal. Biaya print di Belanda sangat mahal.
8. Kalau tidak punya HP atau tablet dengan fasilitas google map, bawa print peta. Ketika akses google map dari kantor, aku merasa housingku terletak di sebelah kiri stasiun kereta, ternyata di sebelah kanan.  Tersesat deh ..:D, untung ada taksi, padahal dekat sekali hehe..
9. Pas foto berbagai ukuran. Ini digunakan untuk dokumen lapor diri di KBRI Den Haag.

Kedua, barang-barang bawaan di dalam koper

Untuk pakaian, kondisinya bisa berbeda-beda ya tergantung jenis kelamin hehe.. mungkin yang berkerudung akan lebih banyak lagi. Weather juga banyak berpengaruh, kursusku terjadi di musim winter jadi tidak perlu sering gonta ganti baju.
1. Sweater, aku bawa 2 sweater dan menurutku itu cukup. Gimana dengan jaket? Aku bawa satu saja, karena selama kursus jaket ini akan dilepas dan digantung atau diletakkan di kursi kita.
2. Baju: kaos berkerah 3, oblong 2, baju lengan pendek 2, lengan panjang 2, celana pendek 2, training 1, jeans 3, longjohn 2, kaos kaki 3, sepatu boot 1. Cukupkah? Menurutku cukup tuh, karena kursus hanya dilangsungkan 3 hari dalam seminggu, lainnya pakai baju santai. Selama kursus, student bebas mengenakan baju apa saja termasuk oblong. Karena musim dingin, kaos2 ini kebanyakan bersembunyi di balik sweater hehe..   
3. Syal, mungkin agak jarang di Indonesia. Kemarin aku beli syal untuk pertandingan bola dan ternyata tidak cukup hangat untuk Belanda yang dingin dan berangin haha... 
Jadi silahkan beli di Belanda saja.
4. Peralatan mandi. Bawa porsi kuecil saja karena selebihnya bisa beli disini, selain itu bisa menghemat berat koper. Aku kemarin bawa sabun kesehatan porsi besar karena kata kakakku sabun di Belanda kebanyakan pelembab. Tapi selama disini aku jadi kecewa karena memang kita butuh banyak pelembab saat udara dingin dan humidity rendah.
5. Peralatan ibadah
6. Mie instant 5 buah saja. Cukupkah? Cukup, Belanda adalah surga mie instant Indonesia, rasanya juga tidak berbeda. Aku kemarin bawa banyak karena takut kejadian di Saudi Arabia terulang lagi dimana memang banyak mie instant di toko2 namun rasanya sudah berubah.
7. Obat-obatan. Aku kemarin lupa membawa obat pereda nyeri (pain killer) dan analgesik, tapi obat-obatan ini bisa dibeli di toko terkemuka dan terkenal dimana2 bernama etos. Aku hanya bawa vit C dan tolak angin namun alhamdulillah belum pernah digunakan.
8. Oleh2 untuk teman2 short course dan instruktur
9. Yang tidak perlu dibawa: kopi, teh, gula, energen, kacang hijau, beras, abon, bumbu masak, minyak goreng, margarine, kering tempe, dll. Semuanya bisa ditemui dan dibeli di Belanda, kecuali kalau prefer merek2 tertentu, seperti aku lebih suka bumbu masak LaRasa. Kakakku dulu menyarankan untuk membawa semuanya dari Indonesia sehingga aku bisa mengerem pengeluaranku, tapi malah menambah berat koperku hehe..:D
10. Peralatan masak aku sewa dari housing, kecuali rice cooker aku beli seharga 10 euro, pisau, telenan, dll. Selain itu aku hanya bawa gelas 2 aluminium beda ukuran.

Ada yang lupa ga ya..
Moga-moga tidak ada, kalau mau tanya silahkan ya..

Oke, selamat berkemas-kemas.. :) Semoga lancar.


   

   
Ini neh koperku dgn berat kosong 5 kg :(  ... tapi sudah mengikuti standard TSA.

Kalau koper segedhe gini kelihatan banget dari udik hehe..

Tahu ga sih, medical student di sini kalau ujian juga bawa koper kecil2 untuk bawa bukunya ?

         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar