Kamis, 16 Mei 2013

Pulang ke Indonesia (2)...

Pesawat yang membawaku ke Jakarta terbang dari Schipol tepat pada jam yang yang telah ditentukan yaitu 12.00 siang. Melihat pesawat yang akan membawaku lintas benua, sempat takut juga. Kelihatan kecil banget.. bagaimana kalau anginnya lebih kencang, bagaimana kalau.. ah, mikir yang jelek2 pokoknya. Tapi, bismillah, segenap kekuatan hanya milik Allah..

Banyak blog yang menggambarkan suasana ketika berangkat, namun sedikit yang mendeskripsikan suasana saat pulang..

Suasana saat pulang, tentu saja senang banget karena mau bertemu keluarga:) Cuma sayangnya, belum banyak hal-hal di Belanda yang bisa dijadikan cerita dan dieksplore lebih jauh. Di dalam pesawat, aku merangkai lagi cerita-cerita berburu beasiswa sampai aku pulang, sangaaattt indah.... Di dalam pesawat aku lebih banyak diam, flashback ke masa lalu. Tak terganggu oleh bule di sampingku yang cekikikan lihat film di layar depannya.. Tak urung, aku ikut tertawa dalam hati. Teringat waktu berangkat dulu belum tahu cara menggunakan headset dan remote control yang tersedia ditiap kursi pesawat hehe...

Setelah itu, makan siang tersedia dengan melimpahnya.  Cita rasa KLM memang masih cocok di lidah asia, namun aku memilih masakan Eropah. Kalau pilihannya nasi lemak apa kentang, tentu aku pilih kentang, soalnya aku juga kurang suka nasi lemak. Setelah minum, ngemil, nonton film, pilih lagu, tidur ga nyenyak.. Eh, kok sudah tersedia makan pagi. 

Tidak ada makan malam saudara2...

Jam berapa sih? Jam 6.00 waktu Belanda. Jam tanganku masih memakai waktu Belanda. Untuk pagi itu (entah waktu mana?) aku memilih roti saja, soalnya masih kenyang.

Cepat waktu berlalu, setelah makan pagi, kapten memberi tahu bahwa pesawat akan landing di Bandara International KL. Waduh, waktu masih gelap. Pesawat akan meneruskan perjalanan ke Jakarta pukul 09.00 waktu KL. Tapi, jam berapa ya sekarang di KL? Akhirnya aku tanya pada penjual es teh, jam berapa sekarang waktu KL. Ternyata pesawat mendarat lebih cepat dari waktu yang ditetapkan. Aku bahkan sempat menikmati matahari terbit dari bandara KL..







Sunrise di Bandara International KL..









Sepertinya, lama banget aku di Bandara KL ini.. Aku sempat melihat toko coklat, eh ternyata sama dengan coklat yang aku bawa dari Belanda. Harganya? Tiga kali lipat. Untung aku sudah beli di Belanda.. Kemudian aku melihat air keran siap minum yang tersedia gratis di salah satu pojok bangunan (Indonesia sudah ada belum ya?). 

Di Bandara KL ini aku sempat katrok lagi. Entah mengapa, tiba2 aku merasa, apakah koperku otomatis dipindah ke pesawat yang akan membawaku ke Jakarta ataukah aku harus mengambilnya dulu di ruang klaim bagasi. Mungkin karena kebingungan, aku ditanyai sama polisi sana. "Ada apa pak cik?" Aku sebenarnya ingin tertawa, ingat film Ipin Upin hehe... Tapi karena panik, aku tidak bisa tertawa, lalu aku ceritakan masalahku dan polisi itu menyarankan aku untuk menuju konter informasi. Hasilnya? Bagasi anda akan langsung diangkut ke pesawat. Huf.. lega.

Jam 09.10 tepat, pesawat KLM yang akan membawaku ke Jakarta tinggal landas dengan mulus. Naik pesawat KLM ke Jakarta seperti naik pesawat pribadi. Beneran loh.. Dengan jumlah kursi yang mencapai ratusan itu, penumpangnya paling 20-an orang, gila ga.. Oh, betapa nyamannya. Kursi depan, samping, belakangku, melompong. Sepertinya pesawat jurusan jakarta ini difungsikan untuk trainee pramugara2 yang baru. Lagi-lagi aku mendapat makan pagi. Gila.. kan tadi sudah makan pagi, kok sekarang makan pagi lagi.. Aku tidak berselera, hingga aku minta air minum saja yang banyak.

Pesawatpun mulus mendarat di Jakarta..


Foto2 di Bandara KL..