Datang ke Belanda pertama kali, pastinya gegar budaya dong... Bukannya bermaksud menghina atau melecehkan budaya lain, tapi pengetahuan akan budaya lain akan memberikan pemahaman perihal budaya tersebut. Berikut hal-hal baru yang kutemui di Belanda yang telah memperkaya pengetahuanku :
1. Kalau bertemu atau berpapasan orang lain yang tidak kita kenal, ucapkan hello, hai, hola, dll. Kalau sudah kenal, tentu saja dilanjutkan menjadi "how are you, how are you doing, etc". Kalau mau berpisah, ucapkan 'bye".
Aku tinggal di International student house dengan jumlah penghuni sebanyak 300 orang. Tentu saja aku tidak kenal mereka satu per satu, namun setiap kali ketemu mereka di tangga, di dapur, di ruang laundry, di kamar mandi, kita harus menyapa "Hi". Kemudian, aku mengira kalau sudah mengucapkan "thank you" maka percakapan akan terputus, tapi ternyata tidak. Lawan bicara akan terus menunggu kita sampai kita mengucapkan "bye". So, ternyata bule tidak seegois yang aku kira..
2. Urusan kamar mandi. Entah di kota lain, di Groningen kalau BAB harus pakai tissue, padahal kalau di Indonesia meski cebok pakai air segalon masih belum puas hehe.. (pengalaman pribadi dot com). Maaf kalau bahasan ini agak saru, tapi aku tidak akan pernah bisa terbiasa dengan kultur baru ini. Untungnya BABku teratur di pagi hari, jadi setelah cebok dengan tissue aku langsung mandi pagi di shower yang jaraknya 10 meter. Jadi saudara2, mari biasakan dari sekarang BAB pakai tissue biar hemat air hehe... dan tidak gegar budaya di Belanda hehe...
3. Makan bersama adalah sarana untuk bersosialisasi. Jadi, kalau kita jago masak dan sering pergi ke dapur, temannya pasti banyak :). Jangan seperti aku ya yang ga bisa masak, jadi jarang ke dapur dan bertemu teman2 (tapi aku janji kalau sudah pulang ke Indon akan belajar masak kok haha...). Aku bisanya cuma yang instant2 saja.
Apalagi kalau acara makan2nya di kafe, seru ngobrol ngalor ngidul sama teman2. Kalau ada teman yang ngajak makan di luar, mau saja. Kafe di sini bukan tempat mesum kok. Cuma kalau sering2 mungkin membuat kantong jebol kali ya, terutama aku yang cuma mengandalkan beasiswa.
4. Jangan bertanya pada orang2 yang jalannya cepat, karena dipastikan dia sedang terburu2 dan mengejar waktu.
Pertama datang ke Groningen, karena aku tidak membawa peta, maka aku bermaksud bertanya pada orang2 yang lalu lalang di jalan. Karena aku bertanya pada orang yang jalannya cepat, dia menjawab cuek "I don't know" (nelongso waktu itu hehe.. ). Tapi kalau bertanya pada orang2 atau student lain yang sedang santai, kita akan dilayani kok.
Setelah 3 bulan disini, ternyata aku mempunyai kebiasaan sama. Kalau waktu sedang mepet dan ada yang bertanya arah, aku hanya menyahut "I'm sorry, could you please ask to another person?" dan buru2 pergi mengejar bis langgananku. Kalau tidak gitu, bis selanjutnya akan datang agak lama kemudian dan aku bisa terlambat!
5. Kencingpun tanpa air untuk membasuh. Aku berpikir, jorok banget ya orang bule itu, tapi aku selalu bawa tissue kok kalau mau kencing. Kadang kalau sedang kencing sendirian, sehabis menyiram toilet, aku menampung sisa2 air untuk membasuh alat vital. Susah banget sih mau jadi orang bule..
Tapi tahu ga, airnya itu dingiiiiin banget, entah karena sedang winter atau apa. Aku bisa membayangkan kalau kita sering2 ke toilet lalu membasuh alat vital kita dengan air es, kemudian membasuh kaki kita dengan air es, wuiihhh mana tahan...
6. Belajarlah menggunakan oven, microwave, mesin cuci dan pengering. Hal ini bisa sangat membantu dan save our time.
Oven di housingku tersedia di tiap dapur dan boleh digunakan siapa saja tanpa biaya tambahan hehe... Bagi yang gemar membuat kue, surga dunia tuh untuk eksperimen. Tapi, student2 lain juga banyak yang menggunakan oven ini untuk menghangatkan makanan cepat saji beku. Nyaman bukan?!..
Microwave juga wajib diketahui. Sekedar menghangatkan susu, memasak kentang, dll, teman2 suka menggunakan mesin ini. Awalnya aku tak tahu bagaimana cara menggunakan mesin ini, namun setelah belajar dari google dan praktek sendiri ketika student2 lain sedang tertidur, akhirnya bisa juga. Dasar katrok..
Mesin cuci yang banyak digunakan di sini adalah jenis mesin cuci yang di Indonesia jadi tumpuan usaha cuci kiloan itu lho. Pertama sih bingung, ini mau diputer ke mana ya? Untung ada teman dari Indon yang duluan datang, jadi minta bantuan deh (makasih ya Mira). Nyuci ini ga perlu ditunggu, kira2 saja jam berapa nanti mesin cuci akan berhenti. Biasanya sih 30 menit untuk sneilwash dan 1,5 jam untuk cuci bahan syntetis. Kalau lupa, cucian kita akan dikeluarkan dari mesin cuci dan ditaruh diatasnya, karena yang antri mesin cuci masih banyak.
Setelah nyuci, biar cepat kering cucian dikeringkan pakai mesin pengering dong.. Bingung cara pakainya? Browsing internet lagi lewat mbah google.
7. Jangan lupa jalannya di sebelah kanan ya.
8. Kebanyakan orang Belanda menulis dengan ballpoint biru.
9. Taksi di sini mempunyai plat nomor biru, sedangkan mobil pribadi mempunyai plat nomor kuning. Ini yang membuat aku bingung pertama kali nyari taksi, kok banyak sekali taksi di Belanda ya haha.. Anehnya, jarang ada penumpangnya haha...
Oke, semoga pengetahuan tadi menambah pemahaman kita akan budaya Belanda yang berbeda. Nanti kalau ada yang ingat ditambah lagi, dui..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar